SISIR PENGHISAP DARAH
Sisir yang biasa kita gunakan untuk menata dan merapikan rambut. Lain
halnya dengan sisir penghisap darah. Kekuatan sisir berasal dari arwah penasaran
para korban yang meninggal. Warna sisir akan berubah merah dan tidak itu saja bagian-bagian sisir menjadi
setajam silet mengiris kulit kepala sampai darah mengucur deras dan sisir
itupun menghisapnya. Sampai korban lemas dan mati pelan-pelan karena kehabisan
darah.
Sisir keramat peninggalan mbah nejo seperti punya kekuatan ghaib.
Kekuatan yang membuat para korban untuk selalu menyisir rambutnya terus menerus
sampai membuat korban kehabisan darah, lalu mati misterius. Sisir keramat
mengintai korban yang punya garis
keturunan keluarga mbah nejo . Sisir besi kuno berwarna keemasan sangat cantik bentuknya. Setiap orang jika
melihat sisir keramat itu pasti ingin memilikinya.
Bulek pina, adik dari bundaku adalah korban
kesekian kali dari sisir keramat itu. 2 (dua) hari sebelum meninggal, beliau
terlihat selalu menyisir rambutnya. Badan bulek pina, yang dulu gemuk berangsur-angsur
kurus dan wajahnya pucat seperti orang sakit. Bulek pina seperti ketagihan
menyisir rambutnya. Pernah ratih ( anak
bu pina) berusaha membuang jauh-jauh
sisir keramat itu. Ratih membuangnya di
selokan air, tapi belum sampai hitungan detik sisir sudah tergeletak di atas
meja tamu. Sisir keramat tidak kotor ataupun bau karena ada di selokan. “Ikatan bathin “ antara korban dan sisir itu
begitu kuat. Bulek pina, selalu menemukan sisir yang disembunyikan oleh suami
dan -anaknya bila di dalam rumah.
Kini tubuh bulek pina terbujur kaku,
tertutupi kain putih. Pak lek mino (suami bulek) dan ratih menangisi kepergian
bulek pina. Mereka mengantarkan jenasah sampai di tempat peristirahatan
terakhir.
Sebelum di kubur, aku masih sempat melihat
sisir keramat itu di atas meja tamu. Anehnya setelah pulang, aku mencarinya di
tempat tadi sudah tidak ada. Meski aku
cari-cari tetap tidak ada. Akupun
merahasiakan hilangnya sisir keramat ini dari ratih dan pak lek mino.
Sore itu ketika aku duduk-duduk di ruang
tengah, sambil menonton TV. Aku melihat ruri (adikku) menyisir rambutnya sambil
melihat di cermin. Aku memandanginya
dengan senyum. Dan waktu aku lihat sisirnya “Hah” sisir keramat itu yang di
gunakan ruri. Aku melotot seperti tak percaya, bagaimana sisir itu sampai ke
tangan ruri.
Belum sempat aku beranjak mengambil sisir
keramat, tiba-tiba pak sholeh masuk dan meminta ijin untuk menemui ruri. Akupun
mengangguk dan mempersilahkannya. Sisir keramat yang di pegang ruri telah
berpindah tangan di pak sholeh. Ruri berteriak “kembalikan sisirku jangan di
ambil”.
Pak
sholeh menaruh tangan kanannya di kepala ruri sambil komat kamit. Ruri jatuh
pingsan. Segera aku bopong tubuhnya di atas ranjang.
Pak sholeh meminta ijin untuk mengambil
sisir keramat itu. Beliau memintaku selalu membacakan ayat-ayat suci Al Quran
untuk menghilangkan pengaruh buruk sisir itu pada diri ruri. Alhamdulilah
berkat ijin Alloh SWT semenjak itu ruri, adikku sudah tak mencari sisir
penghisap darah .
Misterius...
ReplyDelete