SI KOPLAK
Beberapa hari ini aku mencari kucingku si koplak, karena tak kelihatan batang hidungnya. Sudah dua hari si koplak hilang entah kemana. Aku panggil namanya berulang-ulang “koplak, koplak, koplaak kemana sih kau..”. Aku jadi sedih memikirkan si koplak. Aku selalu memanggil koplak karena kucingku itu berprilaku aneh . Kebiasaan si koplak suka membenturkan kepalanya di tembok berulang-ulang sampai kepalanya mengeluarkan darah. Tak sampai hati aku melihatnya dan aku olesi balsam panas di kepala dan wajah si koplak. Tak lupa matanya pun aku olesi juga biar tidak pusing si koplak malah meraung-raung kepanasan dan matanya berair. Aduuh koplak-koplak kasihan kau. Semenjak kejadian itu, si koplak sering menghindar bila aku ajak jalan-jalan. Dan akhinya si koplak menghilang sampai saat ini “Sekarang aku harus mencarimu kemana koplak-koplak” pikirku dalam hati. Aku berbaring di sofa ruang tamu, terbius dengan sejuknya kipas angin. Tiba-tiba ada menyentuh kul